Untuk memenuhi tugas Matakulliah
MANAJEMEN MUTU TERPADU PENDIDIKAN ISLAM
Yang dibina oleh
Dr. Muksin
Oleh
Moh. Sunarji
0849110144
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA STAIN JEMBER
DESEMBER 2011
PROSES TAHAPAN PERENCANAAN,
PENGORGANISASIAN DAN IMPLEMENTASI
I. Pendahuluan
Semakin berkembangnya dunia permasalahan manusia semakin kompleks, manusia pada dasarnya tidak dapat sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan membentuk suatu kelompok yang kemudian disebut organisasi, apapun bentuk kelompok itu. Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi, perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku organisasi.
Ciri perbedaan manusia dalam masyarakat ditandai dengan ketrlibatannya dalam suautu organisasi tertentu. Dalam seetiap membicarakan organisasi perlu pemahaman adanya teori organisasi yang selalu membahas tiga dimensi pokok, yaitu dimensi teknis, dimensi konsep, dan dimensi manusia. Dimensi teknis menekankan pada kecakapan yang dibutuhkan untuk menggerakkan organisasi,berisi keahlian-keahlian manajer. Dimensi konsep merupakan motor penggerakdimensi teknis dan sangat erat hubungannya dengan dimensi manusia. Dimensi manusia mempertaruhkan bahwa manusia dalam organisasi adalah suatu unsur yang kompleks, dan oleh karenanya perlu adanya suatu kebutuhan pemahaman teori yang didukung oleh riset yang empiris sangat diperlukan sebelum diterapkan dalam mengelola manusia itu secara efektif.
Sebelum melaksanakan aktivitas organisasi, terlebih dahulu manajer memutuskan tentang apa yang harus dilaksanakan, bagaimana melakukannya, kapan dilakukan dan siapa yang melakukannya. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut maka perencanaan itu merupakan penentuan sasaran yang ingin dicapai, metode, waktuyang tepat dan orang yang bertanggungjawab. Dengan demikian perencanaan adalah suatu kegiatan dalam mengambil suatu keputusan (decision making) dalam menentukan sasaran, metode, waktu dan orang yang tepat yang dilakukan manajer dalam suatu organisasi.
Perencanaan tidak berhenti hanya pada hanya satu periode kegiatan tertentu saja, tetapi belanjut setelah selesai suatu periode. Perencanaan merupakan suatu siklus (panning is cycle), apabila suatu kegiatan manajeman telah selesai dilaksanakan pada periode berikutnya. Demikian juga kegiatan perencanaan tidak bersifat statis melaiankan dinamis, bahwa kegiatan perencanaan dapat dirubah atau modifikasi sesuai dengan perkembangan dan kbutuhannya.
II. Pembahasan
A. Proses Tahapan Perencanaan
a. Pengertian
Proses adalah suatu peristiwa untuk lebih meningkat atau mundur, atau suatu kegiatan menuju perubahan. Tahapan adalah tingkatan atau jenjang, Perencanaan banyak pendapat yang mengemukakan definisinya, perencanaan disebut juga “planning” yaitu :
1. Planning adalah proses membandingkan, menilai, memilih alternatif yang baik dari kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencpai tujuan bersama.
2. Planning adalah proses estimasi kemingkinan yang akan datang, menilai kemampuan yang dimiliki untuk mencapai kemungkinan itu.
3. Planning adalah kegiatan yang berdasarkan intelegensi.
4. Planning adalah pengambilan keputusan untuk memilih berbagai kemungkinan yang ada.
5. Planning adalah suatu proses yang rasional, dengan menggunakan fakta masa lalu dan dugaan masa depan untuk menggambarkan masa yang akan datang.1
Jadi “ Proses Tahapan Perencanaan “ adalah kegiatan persiapan yang dilakukan melalui perumusan dan penetapan keputusan, yang berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaansuau pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Dan perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan rencana harus diimpelentasikan.
b. Sifat Perencanaan
Perencanaan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a) Kontribusi terhadap tujuan (contribution of obyective). Bahwa setiap perencanaan dilakukan untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai.
__________________________
1). Sri Wilujeng, Pengantar Manajemen, Graha Ilmu, Yokyakarta 2007, Hal 58
b) Kedudukan yang istimewa dari satu perencanaan(primacy of planning). Bahwa setiap perencanaan selalu harus ditempatkan pada kedudukan pertama dari suatu proses manajemen. Perencanaan dapat memberi arah bagi pelaksanaan proses manajemen berikutnya.
c) Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning). Suatu rencana merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya. Suatu rencana dilaksanakan oleh semua level manajer, tetapi penekannya dan cakupannya berbeda, tergantung dari wewenang yang dimiliki dan batasan dari atasn.
d) Efisensi dari perencanaan (efficiency of planning). Suatu rencana akan menyebabkan usaha pencapaian tujuan dapat dilakukan secara efisien. Efisiensi dari perencanaan dapat diukur dengan membendingkan jumlah sumbangannya terhadap tujuan dengan biaya atau konsekuensi lain yang diperlukan dalam merumuskan dan melaksanakan rencana (rasio input-out put).2
c. Tujuan Perencanaan
Selain memiliki karakteristik tersebut diatas, perencanaan juga mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Dapat menanggulangi ketidakpastian masa depan.
2. Perhatian terfokus pada tujuan.
3. Untuk melaksanakan operasi yang ekonomis dan efisien.
4. Sebagai alat bantu pengendalian.3
d. Syarat Perencanan
Perencanaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Faktual dan realistik.
2. Logis dan rasional.
3. Fleksibel.
4. Kotinuitas.
5. Dialektis.4
e. Langkah-langkah Perencanaan
1. Menentukan tujuan.
__________________________
1). Sri Wilujeng, Pengantar Manajemen, Graha Ilmu, Yokyakarta 2007, Hal 58
2), 3), 4). Ibid
2. Mengembangkan premis.
3. Menentukan alernatif-alternatif tindakan dan mengevaluasi alternatif tersebut.
4. Menerapkan rencana dan mengevaluasi hasilnya.
f. Tipe-tipe Perencanaan
1. Rencana menurut horizon waktu;
a) Rencana jangka pendek (kurang dari satu tahun)
b) Rencana jangka menengah (1-2 tahun)
c) Rencana jangka panjang ( 3tahun atau lebih )
2. Rencana menurut subyektif :
a) Rencana produksi
b) Rencana pemasaran
c) Rencana finansial
d) Rencana tenaga kerja, dll
3. Rencana menurut ruang lingkupnya :
a) Rencana Strategis (Strategic Plan), yaitu rencana yang ditujukan pada kebutuhan jangka panjang organisasi dan menentukan secara komprehensif arah dari tindakan organisasi atau sub unit organisasi.
b) Rencana Operasional (Opertional Plan), yaitu rencana yang ditujukan pada aktivitas tertentu dalam menerapkan rencana strategis.5
g. Manfaat Perencanaan
Perencanaan sangat perlu dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang diharapkan pada waktu yang akan datang. Perencanaan merupakan pedoman dari fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan mempunyai beberapa manfaat, di antaranya :
1. Membantu dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan.
2. Memberi kemudahan dalam melakukan koordinasi terhadap individu atau kelompok dalam oranisasi.
3. Memusatkan perhatian terhadap tujuan organisasi.
4. Membatasi pekerjaan yang tidak pasti.
__________________________
5). Sri Wilujeng, Pengantar Manajemen, Graha Ilmu, Yokyakarta 2007, Hal 58
5. Menghemat waktu dan dana dalam pencapaian tujuan.
6. Membantu dalam kegiatan pengwasan.6
h. Tahap-tahap Perencanaan
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap, antara lain:
1. Menetapkan tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang kegiatan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber-daya sumber-dayanya secara tidak efektif.
2. Merumuskan keadaan sekarang. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber-daya sumber-daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
3. Mengidentifikasi kemudahan-kemudahan dan hambatan-hambatan. Segala kekuatan dan kelemahanserta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah.
4. Mengembangkan renacana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif –alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) di antara berbagai alternatif yang ada.7
B. Proses Tahapan Pengorganisasian
Organisasi merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa terdapat tiga unsurdalam organisasi antara lain, kumpulan orang-orang, kerjasama, dan tujuan yang ingin dicapai.dalam arti lebih luas, suatu organisasi dalam mencapai tujuannya bukan hanya menggunakan sumber daya organisasi
__________________________
6). Wilson, Intisari Manajemen, PT Refika Aditama, Bandung, Hal 78
7). T Hani Handiko, Manajemen, BPFE IKAPI, Yokyakarta 2008, Hal 79
lainnya. Dengan demikian, organisasi adalah suautu proses untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya secara tepat. Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan.1
Organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu (boundaries), dengan demikian seseorang yang mengadakan hubungan interaksi dengan pihak lainnya tidak atas kemauan sendiri, mereka dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Organisasi merupakan kerangka hubungan yang berstruktur di dalamnya dan berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian tugas untuk menjalankan sesuatu tertentu. Sistem adalah sejumlah satuan yang berhubungan antara satu dengan lainnya sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuanyang biasanya berusaha mencapai tujuan tertentu, organisasi adalah bentuk suatu sistem yang didalanya mempubyai struktur yang berbeda antara satu organisasi dengan lainnya.2
Pengorganisasian (organizing) berarti pengelompokan aktivitas dalam suatu organisasi. Dalam suatu organisasi terdapat banyak aktiviitas dalam mencapai tujuannya, tugas-tugas yang sama atau hampir sama dikelompokkan ke dalam suatu kelompok tertentu, sehingga dalam suatu organisasi terdapat banyak kelompok aktivitas yang disebut sebagai bidang kegiatan, bagian, atau juga disebut sebagai deparrtemen. Masing-masing bidang dalam organisasi mempunyai hubungan sesuai dengan kebutuhannya dalam organisasi mencapai tujuannya. Oleh karena itu setiap bidang yang ada dalam organisasi mempunyai hubungan kepentingan yang sama antara satu dengan lainnya. Dengan demikian, suatu organisasi dalam mencapai tujuannya terdapat pembagian tugas.3
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber-daya sumber-daya keuangan, phisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
__________________________
1), 3). Wilson, Intisari Manajemen, PT Refika Aditama, Bandung, Hal 85
2). Veithzal Rivai, Kepemimpinan..., PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2008, Hal 407
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pemgelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Huubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para karyawan.
4. Cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan medelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat organisasi dapat mencapai tujuannaya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi (atau sering disebutistilahdepartementasi)
3. Bagan organisasi formal
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat dihindarkan. 3
Pandangan Prof. Dr. H. Hadari dengan deteil membahas, dalam kondisi organisasi kerja non profit sangant besar dan kompleks, pelaksanaan pengorganisasian agar berfungsi untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan kerjassama, perlu diaktualisasi asas-asas pengorganisasian secara intensif. Beberapa asas tersebut adalah sebagai berikut :
1. Asas Kesatuan dan kejelasan Tujuan. Tujuan adalah arah yang harus dijadikan pedoman dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Asas Pembagian Kerja Sebagai Jaringan Kerja (Net Work). Setiap organisasi kerja non profit yang dibentuk untuk melaksanakan sejumlah volume kerja di bidangnya yang memerlukan pembidangan dan pembagian
tugas.
__________________________
3). T Hani Handiko, Manajemen, BPFE IKAPI, Yokyakarta 2008, Hal 168,169
3. Asas Kesatuan Perintah. Di lingkungan organisasi non profit, perintah yang diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan sebagian diatarany bersumber dari keputusan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pimpinan.
4. Asas koordinasi. Pengorganisasian yang diawali dengan pengaturan struktur organisasi sebagai kegiatan pembidangan dan pembagian pekerjaan, agar seluruh volume kerja terbagi habis dalam unit-unit/satuan-satuan kerja yang dibentuk.
5. Asas Kelenturan (Flexibility). Dalam uraian tentang asas pembagian kerja sebagai jaringan kerja telah dikemukakan bahwa sebuah organisasi non profit mungkin saja menghadapi kondisi harus menambah atau mengurangi unti/satuan kerja dalam struktur.
6. Asas Fungsionalitas. Dari uraian-uraian terdahulu dapat disimpulkam bahwa setiap organisasi mengemban satu atau lebih fungsi pelayanan umum dan pembangunan. Fungsi ini melahirkan dan mewujudkan melalui kebijakan umum yang disebut “Pembinaan generasi muda” yang dapat dilkukan pada pendidikan jalur sekolah dan jlauir luar sekolah.4
Setelah asas pengorganisasian telah ditentukan sebagai dasar terbentuknya sebuah organisasi, pelaksanaan proses pengorganisasianada beberapa langkah yang perlu persiapkan lebih awal dengan matang, di antranya :
1. Langkah-langkah menrancang Pengorganisasian.
Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini :
a. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logikdapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembaguan kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselasaikan, atau terlalu ringan sehimgga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
c. Pengadaan dan pengembangan suautu mekanisme, untuk
__________________________
4). H. Nahrawi Hadari, Manajemen Strategik Organisasi..., Gajah Mada University, Yokyakarta 2000, Hal 66-89
mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan
yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasianini akan membuat para anggota organisasi menjadi perhatiannyapada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-konflik yang merusak.
2. Struktur Organoisasi
Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan nama organisasi yang dikelola. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perangcangan struktur organisasi adalah sebagai berikut :
a. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para maanjer dan bawahan.
b. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi.
c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
d. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat memperngaruhi struktur organisasi. Semakin besar uikuran organisasi, struktur organisasi akan menjadi kompleks, dan harus dipilih bentuk strukur yang tepat.5
3. Pembagian Kerja
Tujuan suatu organisasi adalah utnuk mencapai tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih dari pada dilakukan perseorangan. Konsep ini disebut synergy. Tiang dasar pengorganisasian adalah pronsip pembagian kerja (division or labor) yang dimungkinkan synergy terjadi.
__________________________
5). T Hani Handiko, Manajemen, BPFE IKAPI, Yokyakarta 2008, Hal 169,170
Namun demikian, beberapa penulis telah menunjukkan adanya konsekuensi-konsekuensi pada perilaku karyawan sehubungan denganpembagian kerja, bila hal itu dilaksanakan secara ekstrim, ini dapat menimbulkan kebosanan, keletihan, menonton dan kehilangan motivasi yang dapat menghasilkan ketidak efisienan dan bukan efisiensi.6
Pemekaran pekerjaan (job enrichmen) berkaitan dengan meningkatkan kedalaman pekerjaan (job depth) dimana akrivitas-aktivitas kerja dari suatu bidang vertikal unit organisasi dikombinasikan dalam suatu bentuk pekerjaan sehingga pekerja merasakan adanya otonomi yang lebih besar. Pekerja diberikan cara yang terbaik untuk melaksanakan keputusan yang terkait dengan pekerjaannya. Dengan tugas yang semakin menantang disertai dengan tanggung jawab yang lebih besar maka motivasi meningkat.
Untuk melakukan pemerkayaan pekerjaan maka pekerjaan harus didesain ulang. Dengan demikian, perubahan tugas yang berarti dapat terjadi jika didesain ulang dengan menggunakan lebih dengan tujuh faktor motivasi seperti berikut ini :
1. Pertaggungjawaban, yaitu pekerja harus bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya.
2. Pencapaian dan prestasi, yaitu pekerja harus merasakan bahwa mereka mengerjakan sesuautu yang bermanfaat.
3. Mengendalikan sumber-sumber, jika dimungkinkan, pekerja seharusnya mengendalikan sumber-sumber dan biaya. Pusat laba seharusnya didelegasikan kepada tingkat bawah di dalam organisasi.
4. Umpan balik, yaitu pekerja seharusnya menerima informasi lansung dengan segera tentang pelaksanaan tugas.
5. Pertumbuhan dan perkembangan pribadi, yaiu pekerja sehaursnya mempunyai peluang untuk meningkatkan keterampilannya.
6. Langkah kerja, dengan pembatasan tertentu, pekerja seharusnya dapat menentukan langkah kerjanya dan diberikan keleluasaan dalam menentukan waktu istirahat.
7. Hubungan pelanggang, yaitu jikan memungkinkan pekerja seharusnya mengembangkanhubungan dengan pelanggannya yang menggunakan produk
__________________________
6). T Hani Handiko, Manajemen, BPFE IKAPI, Yokyakarta 2008, Hal 171,172
yang mereka produksi untuk mengetahui apakah mereka puas terhadap produk tersebut.
Teori telah memberikan petunjuk dalam melakukan pemerkayaan pekerjaan dan mendesain ulang tugas-tugas pada banyak perusahaan, dengan melakukan serangkaian percobaan pemerkayaan pekerjaan hingga berhasil.7
C. Proses Tahapan Iplementasi
Implementasidalam arti bahasa adalah penerapan atau pelaksanaan, menurut istilah implementasi tidak jauh beda “Actuating” yaitu pelaksanaan, penerapan atau penggerakan yang dilakukan setelah sebuah organisasi memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan memiliki struktur organisasitermasuk tersedianya personil sebagai pelaksana sesuai kebutuhan unit/satuan kerja yang dibentuk.8
Iplementasikebijakan dan strategi berkaitan dengan sistem dan desain manajemen untuk mencapai itegrasi yang paling baik dari orang-orang, struktur, proses dan sumber-daya, untuk mencapai tujuan organissi,. Lingkup kegiatan manajemen yang berkaitan dengan implementasi sebenarnya sama luasnya dengan seluruh proses manajemen.9
Karena implementasi meliputi semua fungsi manajemen, baik manajemen strategik maupun manajemen operasi, maka pernyataan sederhana saja mengenai apa yang terlibat, tidaklah memadai. Maslah-masalah implementasiakan berbeda-beda, tergantung pada banyak variabel. Tahap-tahap pengembangan organisasi akan mempengaruhi masalah-masalah implementasi, stabil tidaknya lingkungan, jenis-jenis struktur, saling ketergantungan satuan-satuan organisasi, anta relasi kepegawaian, keadaan lingkungan bersaing, dan kekuatan-kekuatan budaya. Ini adalah sekedar menyebutkan beberapa variabel untuk menjelaskan pokok permasalahan.10
Bila kebijakan sudah dirumuskan, strategi sudah dikembangkan dan rencana sudah ditetapkan, maka terdapat suatu asumsi yang definitif bahwa apa
yang sudah diputuskan pasti akan dilaksanakan. Bila keputusan seperti itu
________________________
7). Veithzal Rivai, Kepemimpinan..., PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2008, Hal 419,420
8). H. Nahrawi Hadari, Manajemen Strategik Organisasi..., Gajah Mada University, Yokyakarta 2000, Hal 95
9). George A. Steiner, John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, Penerbit Erlangga, Jakarta 1988, Hal 219
10). Ibid Hal 219, 220
dinyatakan secara jelas dan efektif, maka ia pasti dapat diterjemahkan ke dalam struktur dan sistem formal organisasi khusus untuk penerapannya. Setiap organisasi yang disentuh oleh suatu kebijakan diberi informasi mengenai bagaimana ia diharapkan untuk bertindak sedemikian rupa, sehingga kebijakan ini dapat dilaksanakan. Resep peran atau rencana implementsi ini berbeda dari anggota yang satu ke anggotanyang lain, tergantung dari sifat khusus pekerjaan, tetapi pada akhirnya bila segala sesuatunya sudah dilaksanakan bersama-sama, maka diharapkan agar semua itu membentuk suatu implementasi kebijakan yang efektif.11
Sifat Rencana Implementasi
Rencana implementasi menrjemahkan rencana strstegik ke dalam keputusan yang berlaku. Prosesnya adalah seperti membuat rencana rencana jangka menengah dan menggunakannya sebagai dasar untuk membuat rencana dan keputusan jangka pendek. Dalam bagian ini titik perhatian kita diletakkan pada rencana jangka menengah.12
Memperhatikanbagaimana berbagai rencana jangka menengahmungkin saling berkaitan. Masing-masing perusahaan memutuskan sendiri, apakah akan mempersiapkan rencana setiap pokok yang diperl;ihatkan dalam peta, dalam rincian-rincian apa dan dengan koordinasi apa dengan rencana-rencana lain. Dalam teori, makin stabil lingkungan , maka tepat pula interelasi antara berbagai rencana fungsional. Makin tidak stabil lingkungan, maka kurang tepat pula integrasi menyeluruh dari rencana seperti itu.13
Masalah dan Metode Implementasi
Kebijakan tindakan alternatif umumnya menetapkan tujuan tertentu untuk mengupah minoritas dan wanita sedemikian, sehingga menciptakan persentase karyawan yang secara umum dapat diperbandingkan statistik angkatan kerja yang wajar. Statistik tersebut mungkin saja untuk angkatan kerja lokal, nasional, proporsi tamatan sekolah tinggi dalam angkatan kerja dan seterusnya, tergantung dari kelompok pekerjaan dan geografis yang bersangkutan.14
Tujuankebijakan ini seringkali terbukti sulit untuk dicapai karena
________________________
11). Ibid hal 249
12), 13). Ibid hal 235, 237
14) Ibid hal 255, 256
berbagai alasan, di antaranya karena kurannya kualifikasi pekerjaan di pihak minoritas dan wanita, kurangnya motivasi yang disyaratkan dalam kelompok tersebut, dan eksestensi dari stereotip dan prasangka yang kuat dikalangan orang-orang yang sudah bekerja.15
III. Kesimpulan
1. Proses Tahapan Perencanaan adalah kegiatan persiapan yang dilakukan melalui perumusan dan penetapan keputusan, yang berisi langkah-langkah penyelesaian suatu pelaksanaan atau pekerjaan yang terarah pada pencapaian tertentu.
2. Tahapan Perencanaan meliputi pembahasan sebagai berikut :
a. Sifat Perancanaan
b. Tujuan Perencanaan
c. Syarat Perencanaan
d. Langkah-langkah Perencanaan
e. Tipe-tipe Perencanaan
f. Tahap-tahap Perencanaan
3. Proses Tahapan Pengorganisasianadalah pengelompokan aktivitas suatu organisaidalam mencapai tujuan.
4. Pelaksanaan Proses Pengorganisasian : Pembagian kerja, Departementalisasi, Bagan organissi formal, Rantai perintah dan kesatuan perintah, Tingkat-tingkat hirarki manajemen, Saluran komunkasi, Penggunaan komite, dan Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal.
5. Asas Pengorganisasian : Asas kesatuan dan kejelasan tujuan, Asas pembagian kerja, Asas kesatuan perintah, Asas koordinasi, Asas Kelenturan, dan Asas fungsionalitas.
6. Langkah-langkah pengorganisasian : Langkah-langkah merancang pengorganisasian, Struktur organisasi, Pembagian kerja.
7. Proses Tahapan Implementasiadalah pelaksanaan atau penerapan yang dilakukan setelah sebuah organisasi memiliki perencanaan dan melakukan setelah sebuah organisasi memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan memiliki struktur organisasi.
8. Sifat rencana impelementasi, yaitu adanya rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
11). Ibid hal 249
9. Masalah dan metode implementasi ; melalui kebijakan tindakan alternatif yang dapat mencapai persentasi karyawan menurut statistik angkatan kerja yang dikualifikasi angkatan kerja ; lokal, nasional, proporsi tamatan sekolah tinggi dan sebagainya.
Sumber Bacaan
Em Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher, Jakarta 2008
Wilson Bangun, Dr, S.E, M.Si, Intisari Manajemen,PT. Refika Aditama, Bandung 2008
H. Hadari Nawawi, Prof, Dr, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Gajah Mada University Press, Yokyakarta 2000
George A. Steiner, John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, Penerbit Erlangga, Jakarta 1988
T. Hani Handoko, Dr, Manajemen, BPFE Yokyakarta IKAPI, Yokyakarta 2008
Sri Wilujeng, SP, PengantarManajemen, Graha Ilmu, Yokyakarta 2007
Veithzal Rivai, Prof, M.B.A, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2008
0 komentar:
Posting Komentar